Mie Ayam Bangka 58 - Pojok Alun-Alun Purworejo dengan mangkuk wajan

MIENYI - Perjalanan dinas kantor, biasanya identik dengan acara formal dan juga beratribut rapi dan wangi.

Namun, sepertinya hal tersebut tidak terlalu berlaku untuk saya pribadi.

Alih-alih memakai baju rapi dan wangi, celana kantoran, sepatu pantofelan. Hemh, saya merasa risik dan tidak nyaman memakain hal seperti itu.

Atribut yang biasa saya pakai merupakan pakaian yang lazim dipakai oleh mayoritas penggiat alam. Baju dan celana PDL, pun dengan sepatu boot pendaki gunung.

Sangat jauh dari yang namanya formal. Meskipun pada saat itu, saya diperintahkan oleh atasan saya untuk menemui salah satu pegawai di KOMINFO Purworejo.

Hidangan Mie Ayam dengan Menggunakan Mangkun Wajan - Mie Ayam Bangka 58

Satu jam saya datang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Karena pas dengan waktu istirahat, pun akhirnya saya harus mencari cara untuk menghabiskan waktu untuk menemui beliau setelah jam kerja di mulai.

Saya berburu mie ayam di dekat Kantor Pemkab Purworejo saat itu. Dapat. DIsebelah timur alun-alun Purworejo, pas di pojokan.

Kemudian, setelah saya melihat jam dan waktu sudah menunjukan pukul 13.00. Pun saya bergegas untuk menuju kantor KOMINFO yang berada di area Pemkab Purworejo.

Justru ini adalah Kesempatan

Hahaha... Saya menunggu sejam lebih, berpanas-panas an, berkeringat, tapi hanya butuh waktu tidak lebih dari 15 menit untuk menyelesaikan amanah kantor. 😂 Tidak sumbut euy.

Justru ini adalah kesempatan.

Kesempatan untuk mencari warung mie ayam yang sebelumnya, saya merasa belum mampu memuaskan lidah saya.

Tidak memperdulikan perut yang sebenarnya sudah cukup kenyang dengan mie ayam sebelumnya. Tapi entah kenapa, saya ingin mencari mie ayam lagi untuk sekedar memuaskan nafsu santap mie saya.

Terkesan rakus sekali ya saya. Hahaha.



Mie Ramen Versi Medok

Mie Ayam Bangka.

Saya tidak pernah tanya dengan maksud nama-nama daripada mie ayam tersebut. Saya lebih tertarik dengan rasa yang dihidangkan oleh setiap warung mie ayam.

Ada hal unik disini.

Penyajian di warung ini, tidak seperti biasa yang kalian tahu diWarung Mie Ayam pada umumnya yang memakai mangkuk beling.

Disini, kamu akan mendapati bahwa kamu akan menyantap mie ayam di atas wajan.



Unik kan. 😁

Tapi, ada unik dan mungkin malah terkesan enak. Yakni macam-macam sayuran yang ada didalamnya.

Sangat jarang sekali saya temui macam-macam sayuran yang disajikan dalam semangkuk mie ayam.

Secara tampilan, pada foto yang diatas. Mulai dari penataannya sudah kayak Mie Ramen. Namun mie ayam ini bentuk lain yang lebih medok. Karena pakai wajan. hahaha.

Soal Aroma

Saya ingin menyimpulkan rasa dari mie ayam bangka ini, dari sudut pandang lidah saya.

Detik-detik penyajian, ketika pelayan datang menghampiri saya. Bau toge begitu kuat, langsung tercium bahkan sebelum pelayannya sampai di meja.

Aroma nya memang khas dan unik.

Saya sepertinya pernah menyantap mie ayam dan salah satu sayurannya yang berbadan toge. Tapi lupa dimana.


Ketika mie ayam disajikan, tangan ini rasanya sudah tidak sabar untuk mengaduknya. Namun harus saya tahan, karena saya harus mengambil fotonya. Hehehe.

Setelah sesi pemotretan kelar. lantas saya tidak mau membuang waktu lagi dan membiarkan air liur saya terus menumpuk.

Pun segera saya mengambil sendok dan supit, mengambil dua sendok sambal kemudian langsung saya aduk.

Hemm...

Soal Rasa dari segala sudut Wajan Mie Ayam

Kebiasaan lama, jika dalam menyantap mie ayam, bagian dari mie ayam yang pertama kali saya cicipi adalah Sawi. Kadang ya kuahnya juga sih.

Sawi nya saya rasakan seperti tidak sempurna dalama memasaknya. Seperti masih setengah matang namun terasa segar.

Apalagi jika sawi ini, sebelum disantap dicelupkan terlebih dahulu kedalam kuah yang beraroma toge. Saya bilang justru menjadi unik rasanya.

Bagian kedua yang ingin saya cicipi adalah ayamnya.

Jika umumnya bentuk ayam dalam mangkuk mie ayam teresan abstrak, maka di kedai Mie Ayam Bangka ini malah terkesan rapi.


Sampai-sampai saya bisa melihat irisannya yang presisi. Dan cukup besar.

Rasa daging ayamnya manis, khasnya Jawa Tengah nih. Selain itu bumbunya juga meresap dan baik disela-sela teksturnya.

Oh iya ada jamurnya euy. Dan ini yang membikin saya penasaran dengan rasanya. 😂 

Untuk mienya sendiri berbentuk pipih kecil dan juga lembut. Rasanya mie nya lebih terasa nikmat dan beda setelah diaduk menjadi satu.

Dari rasa toge, sawi setengah matang, manisnya daging ayamnya serta bumbu lain didalam kuahnya membuat mie-nya terasa makin nikmat, lezat dan beda.

Kunyahan pertama sih memang terkesan terasa hambar, tapi setelah kunyahan berikutnya rasa itu mulai ada begitu cepat menyebar dipenjuru mulut.

Tips siMienyi

Aduklah secara merata jika kamu ingin merasakan rasa yang lebih maksimal dari mie ayam bangka ini.

Maka kamu akan menemukan rasa yang tajam disetiap sendok kuah yang bercampur dengan bahan-bahan serta bumbunya.

Ini Mienyi dapati ketika berada di sendok-sendok terakhir sebelum akhirnya tuntas tak tersisa.

Mienyi pengen nambah tapi sepertinya ikat pinggang sudah cukup mengencang, pun waktu juga sudah mendekati senja.

Tidak relevan saja jika mienyi mengantarkan dokument saja butuh waktu lebih dari 8 jam. Hehehehe.

Setelah selesai makan, akhirnya mienyi pulang dengan perut kenyang.

Harga yang bersahabat



Dengan pengalaman rasa yang berbeda. Ada hal lain yang membuat Mienyi ingin datang kesini lagi.

Dengan uang berwarna hijau tua saja, Mienyi sudah mendapatkan mie ayam dengan penyajian menggunakan wajan, segelas jus jambu.

Cukup dengan dengan dua jenis pesanan yang Mienyi santab tapi sudah mampu membuat mienyi berteriak, "ach... kenyang"

Hehehe.

Selamat mencoba kawan. Selamat berkenyang-kenyang ria.

=== Mienyi ===

0 Response to "Mie Ayam Bangka 58 - Pojok Alun-Alun Purworejo dengan mangkuk wajan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel